04/11/12


TUGAS MAKALAH
STUDI KASUS
PENGARUH BAHASA PERGAULAN
DALAM PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA





Disusun Oleh :

Nama               :         ANI RATNAWATI.
NPM                :         10110858.
Kelas                :         3KA34.







SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2012
KATA PENGANTAR

            Puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan hidyahNya kepada kita, sehingga tugas makalah ini  dapat diselesaikan pada waktunya. Walaupun hasilnya masih jauh dari apa yang menjadi harapan dosen. Namun sebagai awal pembelajaran dan agar menambah spirit dalam mencari pengetahuan. Makalah ini disusun sebagai tugas matakuliah softskill dengan judul Pengaruh bahasa pergaulan dalam perkembangan bahasa indonesia.
            Makalah ini masih mempunyai banyak kekurangan, oleh karena itu, kritik dan saran sangat diperlukan untuk hal yang lebih baik kedepannya. Akhirnya saya berharap penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.


Bekasi, Nopember 2012




Penyusun




                                                                            

DAFTAR ISI

BAB I          PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang                                                                                                                 
1.2  Rumusan masalah
1.3  Tujuan penelitian

BAB II         LANDASAN TEORI

BAB III       PEMBAHASAN
3.1 Bentukan kata bahasa gaul
3.2 Struktur bahasa gaul

BAB IV       PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Daftar pustaka



  
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
            Dalam berkomunikasi sehari-hari, terutama dengan sesama sebayanya, remaja seringkali menggunakan bahasa spesifik yang kita kenal dengan bahasa ‘gaul’. Disamping itu bukan merupakan bahasa yang baku, kata-kata dan istilah dari bahasa gaul ini terkadang hanya dimengerti oleh para remaja atau mereka yang kerap menggunakannya. Menurut Owen (dalam Papalia, 2004) remaja mulai peka dengan kata-kata yang memiliki makna ganda. Mereka menyukai penggunaan metaphor, ironi, dan bermain dengan kata-kata untuk mengekspresikan pendapat mereka. Terkadang mereka menciptakan ungkapan-ungkapan baru yang sifatnya tidak baku.
Bahasa seperti inilah yang kemudian banyak dikenal dengan istilah bahasa gaul. merupakan bagian dari proses perkembangan kognitif, munculnya penggunaan bahasa gaul juga merupakan ciri dari perkembangan psikososial remaja. Remaja ingin diakui sebagai individu unik yang memiliki identitas sendiri yang terlepas dari dunia anak-anak maupun dewasa. Penggunaan bahasa gaul ini merupakan bagian dari proses perkembangan mereka sebagai identitas independensi mereka dari dunia orang dewasa dan anak-anak.
Bahasa gaul merupakan salah satu cabang dari bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk pergaulan. Istilah ini mulai muncul pada akhir ahun 1980-an. Pada saat itu bahasa gaul dikenal sebagai bahasanya para bajingan atau anak jalanan disebabkan arti kata prokem dalam pergaulan sebagai preman.
Sehubungan dengan semakin maraknya penggunaan bahasa gaul yang digunakan oleh sebagian masyarakat modern, perlu adanya tindakan dari semua pihak yang peduli terhadap eksistensi bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional, bahasa persatuan, dan bahasa pengantar dalam dunia pendidikan.
Dewasa ini, bahasa prokem mengalami pergeseran fungsi dari bahasa rahasia menjadi bahasa gaul.
Dalam konteks kekinian, bahasa gaul merupakan dialek bahasa Indonesia non-formal yang terutama digunakan di suatu daerah atau komunitas tertentu. Penggunaan bahasa gaul menjadi lebih dikenal khalayak ramai setelah Debby Sahertian mengumpulkan kosa-kata yang digunakan dalam komunitas tersebut dan menerbitkan kamus yang bernama Kamus Bahasa Gaul pada tahun 1999.
1.2  Rumusan masalah
Dari paparan diatas masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1.      Bagaimana bentukan kata bahasa gaul yang digunakan ketua  ESC STKIP Hamzanwadi Selong ?
2.      Bagaimana struktur bahasa gaul sebagai tutur remaja di Indonesia yang tercermin dari tutur kata ketua ESC STKIP Hamzanwadi Selong ?
1.3 Tujuan Penelitian
            Secara umum, tujuan penelitian ini adalah untuk memeriksa pemakaian bahasa gaul remaja  yang digunakan ketua ESC STKIP Hamzanwadi Selong  dan tentu secara teoritis bertujuan akan menambah referensi tentang kajian penggunaan bahasa gaul khusunya dikalangan anak remaja. Secara praktis manfaat bagi dosen, mahasiswa maupun guru agar hasil penelitian ini menjadi rujukan agar senantiasa mengajarkan ataupun menggunakan bahasa baku bahasa Indonesia dalam komunikasi sehari-hari.

BAB II
LANDASAN TEORI

            Pada umumnya fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi yang pengertiannya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pengiriman dan penerimaan pesan antara dua atau lebih sehingga pesan yang dimaksudkan dapat dipahami (Moeliono, 1991: 517). Bahasa sebagai alat untuk interaksi antar manusia dalam masyarakat memiliki sifat sosial yaitu pemakaian bahasa digunakan oleh setiap lapisan masyarakat. Bahasa bukan individual yang hanya dapat dipakai dan dipahami oleh penutur saja akan tetapi, pemakaian bahasa akan lebih tepat bila antara penutur dan mitra tutur saling memahami.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dari pemakaian bahasa. Dengan bahasa seseorang dapat mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, dan keinginan dalam menyampaikan pendapat dan informasi. Di dalam komunikasi bahasa dapat dibagi menjadi dua yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis yang memiliki unsur pembentuk bahasa, yaitu kosakata, frase, klausa, kalimat dan paragraf hingga membentuk wacana. Dari wacana tersebut bahasa dapat diungkapkan.
            Bahasa Indonesia yang digunakan di kalangan anak remaja  Indonesia saat ini sangat berbeda dengan bahasa Indonesia yang 'baik dan benar'. Salah satu syarat bahasa yang baik dan benar adalah "pemakaian bahasa yang yang mengikuti kaidah yang dibakukan atau dianggap baku" atau "pemanfaatan ragam yang tepat dan serasi menurut golongan penutur dan jenis pemakaian bahasa "(Moeliono ed., 1991: 19; Badudu, 1989). Bahasa remaja cenderung memilih ragam santai (Lumintaintang, 2000: 249) sehingga tidak terlalu baku (kaku). Bahasa merupakan sistem lambang bunyi, yang bersifat arbiter, yang digunakan oleh suatu masyarakat tutur untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri (Chaer, 2006:1). Sejalan dengan pendapat yang disampaikan Chaer, Wibowo (2001:3)  menyatakan bahwa bahasa merupakan sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.

 BAB III
PEMBAHASAN

3.1  Bentukan Kata Bahasa Gaul
Salah satu dampak dari pembangunan dan perkembangan jaman adalah modernisasi, di mana segala hal yang ada di lingkungan kita harus selalu ter up-to date. Dampak dari modernisasi yang paling terlihat adalah gaya hidup, entah itu cara berpakaian, cara bertutur kata, cara belajar, aplikasi teknologi yang makin maju dan lain-lain. Gaya hidup yang mengarah pada modernisasi tersebut biasanya tampak terlihat pada kalangan masyarakat (remaja) yang berada pada jenjang pendidikan SMA sampai Perguruan Tinggi. Mereka yang ingin diakui sebagai remaja jaman sekarang yang gaul, funky, keren tidak ragu untuk menunjukkan identitas mereka melalui gaya hidup yang modern.
3.2  Struktur Bahasa Gaul
Ragam bahasa gaul remaja memiliki ciri khusus, singkat, lincah dan kreatif. Kata-kata yang digunakan cenderung pendek, sementara kata yang agak panjang akan diperpendek melalui proses morfologi atau menggantinya dengan kata yang lebih pendek seperti “memang – emang”.
Kalimat-kalimat yang digunakan kebanyakan berstruktur kalimat tunggal. Bentuk-bentuk elip juga banyak digunakan untuk membuat susunan kalimat menjadi lebih pendek sehingga seringkali dijumpai kalimat-kalimat yang tidak lengkap. Dengan menggunakan struktur yang pendek, pengungkapan makna menjadi lebih cepat yang sering membuat pendengar yang bukan penutur asli bahasa Indonesia mengalami kesulitan untuk memahaminya. (Nyoman Riasa)
1)            Pengunaan awalan e
Kata emang itu bentukan dari kata memang yang disispi bunyi e. Disini jelas terjadi pemendekan kata berupa mengilangkan huruf depan (m). Sehingga terjadi perbedaan saat melafalkan kata tersebut dan merancu dari kata aslinya.
2)            Kombinasi k, a, g
Kata kagak bentukan dari kata tidak yang bunyinya tid diganti kag. Huruf konsonan pada kata pertama diganti dengan k huruf vocal i diganti a. Huruf konsonan kedua diganti g. sehingga kata tidak menjadi kagak.
3)            Sisipan e
Kata temen merupakan bentukan dari kata teman yang huruf vocal a menjadi e. Hal ini mengakibatkan terjadinya perbedaan pelafalan.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dapat kita simpulkan banyaknya kalangan remaja menggunakan bahasa gaul adalah akibat dari perkembangan zaman yang kian mengalami kamajuan baik dari dunia pendidikan sampai teknologi.
Gejala bahasa yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia dianggap sebagai penyimpangan terhadap bahasa. Kurangnya kesadaran untuk mencintai bahasa di negeri sendiri berdampak pada tergilasnya atau lunturnya bahasa Indonesia dalam pemakaiannya dalam masyarakat terutama dikalangan remaja.
Apalagi dengan maraknya dunia kalangan artis menggunakan bahasa gaul di media massa dan elektronik, membuat remaja semakin sering menirukannya di kehidupan sehari-hari hal ini sudah menjadi wajar karena remaja suka meniru hal-hal yang baru.

4.2  Daftar Pustaka
Erikson,E.H (1993). Childhood and society: New York: W.W. Norton & Company
Faizah, Umi17 April 2009.   Bahasa Indonesi, Antara Variasi dan Penggunaan. (online)
Lumintaintang, Yayah B. Mugnisjah. 2000. 'Pemilihan Ragam Bahasa bagi Pengajaran BIPA' dalam A. Chaedar Alwasilah, MA, Ph.D. dan Drs.  Kholid A. (ed.) Prosiding Konperensi Internasional Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing. Bandung, Andira.
Moeliono, Anton M., 1991. Santun Bahasa, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama.
Alamat : (www.bahasa-indonesi-antara-variasi-dan-penggunaan) diakses 26 Nopember 2011
Sofa, Maret 31, 2009. Penggunaan Ragam Bahasa Gaul Dikalangan Remaja (online)
Alamat : (www.penggunaan-ragam-bahasa-gaul-dikalangan-remaja) diakses 26 Nopember 2011
Alamat : www.ialf.edu/bipa/march2002/bahasaabg.html
Papalia, D.E., Olds, S.W., Feldman, R.D. (2004). Human development (9th edition). Boston: McGraw Hill Company, Inc. Erikson, E. (1968). Childhood and society (2nd edition). New York: W.W. Norton & Company Inc.
Sahertian, Debby. 1999. Kamus Bahasa Gaul. Jakarta, Pustaka Sinar Harapan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan jika ingin komentar, tapi dengan bahasa yang sopan yya :)