09/05/13

Laporan ilmiah

Pengertian Laporan Ilmiah
Laporan ialah suatu wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan, atau gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk tulisan. Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan. Jika laporan ini berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis karangan ilmiah. Dengan kata lain, laporan ilmiah ialah sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu.

Dasar Membuat Laporan Ilmiah
Ada beberapa hal yang mendasari dalam pembuatan Laporan Ilmiah. Diantaranya :
1. Kegiatan menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan utama terakhir dari suatu kegiatan ilmiah.
2.    Laporan ilmiah mengemukakan permasalahan yang ditulis secara benar, jelas, terperinci, dan ringkas.
3. Laporan ilmiah merupakan media yang baik untuk berkomunikasi di lingkungan akademisi atau sesama ilmuwan.
4.  Laporan ilmiah merupakan suatu dokumen tentang kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah secara jujur, jelas, dan tepat tentang prosedur, alat, hasil temuan, serta implikasinya.
5.  Laporan ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga syarat-syarat tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan.

Jenis-jenis Laporan Ilmiah
Dari beberapa sumber yang ada, terdapat 3(tiga) jenis Laporan Ilmiah yaitu sebagai berikut :
Laporan Lengkap (Monograf)
·         Menjelaskan proses penelitian secara menyeluruh.
·         Teknik penyajian sesuai dengan aturan (kesepakatan) golongan profesi dalam
     bidang ilmu yang bersangkutan.
·         Menjelaskan hal-hal yang sebenarnya yang terjadi pada setiap tingkat
     analisis.
·         Menjelaskan (juga) kegagalan yang dialami,di samping keberhasilan yang
     dicapai.
·         Organisasi laporan harus disusun secara sistamatis (misalnya : judul bab,
     subbab dan seterusnya,haruslah padat dan jelas).
Artikel Ilmiah
·         Artikel ilmiah biasanya merupakan perasan dari laporan lengkap.
·         Isi artikel ilmiah harus difokuskan kepada masalah penelitian tunggal yang
     obyektif.
·         Artikel ilmiah merupakan pemantapan informasi tentang materi-materi yang
     terdapat dalam laporan lengkap.


06/05/13

PROPOSAL ILMIAH SISTEM INFORMASI


A.    JUDUL PENELITIAN
CD Profil Perusahaan Interaktif Digital dengan menggunakan Autoplay Media 7.5.
B.    PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
CD Profil perusahaan interaksi ini dibuat untuk mempermudahkan para karyawan yang baru masuk di tempat saya bekerja, di Notaris/PPAT “BUNGA YUSTIANA, SH” dalam menyelesaikan pekerjaan dengan lebih banyak menampilkan gambar (visual) pada sertipikat itu sendiri baik itu dimulai dari maksud dari masing-masing suatu proses, persyaratan proses, dokumen akta yang diperlukan, sampai penjelasan tentang maksud isi dalam sertipikat itu sendiri, tanpa perlu di jelaskan atau diberitahukan secara terperinci sebelumnya, agar menghemat waktu kerja karyawan lainnya dan juga sebagai dokumentasi kantor dimana tempat saya awal bekerja sampai sekarang untuk dikemas menjadi satu kesatuan yang utuh.
Karena fasilitas dikantor tempat saya bekerja masih sangat sederhana dalam menyimpan dokumen maka saya memilih CD sebagai alat untuk menyimpan dokumen yang sudah dikemas menjadi satu kesatuan yang utuh dengan menggunakan Autoplay media studio 7.5. Autoplay media studio 7.5 adalah alat bantu standar multimedia dalam pembuatan cd interaktif.

Batasan Masalah
Batasan penulis dalam penulisan ilmiah ini adalah membuat suatu aplikasi yang dituangkan secara langsung maksud dari suatu proses tersebut didalam sertipikat agar lebih praktis dan  melalui CD sebagai media penyimpanan dan juga didukung dengan Autoplay Media studio 7.5 untuk mendukung pembuatan aplikasi tersebut.

Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ilmiah ini adalah memberikan cara lain yang lebih praktis dikemas menjadi suatu tampilan aplikasi yang mudah diipelajari dan dipahami oleh setiap karyawan baru.

Metode Penelitian
Dalam menyusun dan menyelesaikan penulisan ini, penulis melakukan pencarian data dengan menggunakan metode studi pustaka, browsing di internet serta mempelajari dari buku-buku referensi yang membahas tentang pembuatan aplikasi tersebut.
Pembuatan aplikasi ini membutuhkan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras yang digunakan saat membuat aplikasi adalah satu unit personal komputer lengkap dengan CPU, Keyboard, Mouse, Monitor.

Spesifikasi CPU yang lebih detail adalah :
Processor             : Core i3
Memory (RAM)          : 1 GB (APOG)
Hard Disk             : 160 GB (Hitachi)
Perangkat lunak (software) yang digunakan antara lain :
Autoplay media studio 7.5

Sistematika Penulisan
Dalam penulisan, penelitian ini dijelaskan dalam 4 bab. Sistem penulisan bab dan gambaran isi masing-masingnya  adalah sebagai berikut :

Bab I     PENDAHULUAN
Menjelaskan tentang latar belakang masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan serta sistematika penulisan.

Bab II    LANDASAN TEORI
Menjelaskan tentang teori-teori yang berhubungan dengan multimedia dan software-software yang dipakai untuk membangun aplikasi ini.

Bab III   ANALISA PEMBAHASAN
Menjelaskan tentang tata cara pembuatan aplikasi CD Profil Perusahaan Interaktif Digital yang meliputi penjelasan script yang menghubungkan antar halaman aplikasi, memasukkan objek ke halaman, serta memberikan efek animasi/multimedia pembelajaran dengan menggunakan Autoplay media studio 7.5.

Bab IV    PENUTUP
Terdiri dari Kesimpulan dan Saran yang diperoleh dari pembahasan Penulisan Ilmiah.

DAFTAR PUSTAKA


29/03/13

Bedakan karangan dengan memberi contoh tulisannya

Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
- Narasi
Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.
Narasi dapat berisi fakta atau fiksi. Narasi yang berisi fakta disebut narasi ekspositoris, sedangkan narasi yang berisi fiksi disebut narasi sugestif. Contoh narasi ekspositoris adalah biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Sedangkan contoh narasi sugestif adalah novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
Pola narasi secara sederhana berbentuk susunan dengan urutan awal - tengah - akhir.
Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca. Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda. Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.
Langkah menyusun narasi (terutama yang berbentuk fiksi) cenderung dilakukan melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Oleh karena itu, cerita dirangkai dengan menggunakan "rumus" 5 W + 1 H, yang dapat disingkat menjadi adik simba.
(What) Apa yang akan diceritakan,
(Where) Di mana seting/lokasi ceritanya,
(When) Kapan peristiwa-peristiwa berlangsung,
(Who) Siapa pelaku ceritanya
(Why) Mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan
(How) Bagaimana cerita itu dipaparkan.
Contoh
Contoh narasi berisi fakta: saya malam ini akan tidur dan bangun esok pagi.

- Eksposisi
Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses. Langkah menyusun eksposisi: * Menentukan topik/tema * Menetapkan tujuan * Mengumpulkan data dari berbagai sumber * Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.
Contoh topik yang tepat untuk eksposisi:
Manfaat kegiatan ekstrakurikuler
Peranan majalah dinding di sekolah
Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil.
Contoh karangan eksposisi pada umumnya:
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.

Contoh paparan proses yang juga merupakan bentuk eksposisi: Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan. Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.

Karangan dibedakan menjadi 3 jenis yaitu karya tulis non-ilmiah (karya non ilmiah), semi ilmiah dan ilmiah.
1. Karya tulis non-ilmiah (karya non ilmiah) 
    Dongeng, Cerpen, Novel, dan drama
2. Semi Ilmiah 
    Semi ilmiah adalah sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan   penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.
3. Karya ilmiah 
    Karya ilmiah adalah karya tulis yang penyusunan dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah.

Karakteristik karya tulis ilmiah:
1. Isi kajian pada lingkup ilmu pengetahuan dan merupakan pembahasan suatu hasil penelitian.
2. Sosok tampilan mengikuti aturan penulisan ilmiah, bersifat metodis dan sistematis.
3. Dijiwai langkah sesuai dengan prosedur berpikir ilmiah dan menggunakan laras ilmiah.

Syarat- Syarat Karya Tulis lmiah:
1. APIK (Asli, Penting, Ilmiah, Konsisten).
2. Bentuk/jenis karya tulis jelas.
3. Lengkap.
4. Pengesahan jelas.
5. Waktu Pembuatan logis.

Referensi
http://aji-yugo.blogspot.com/2011/12/pengertian-karangan.html

Penalaran dikaitkan dengan kegiatan berbahasanya


Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).
Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif :
- Metode induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif. 
Contoh:
Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jika dipanaskan, platina memuai.
Jika dipanaskan, logam memuai.
   Jika ada udara, manusia akan hidup.
   Jika ada udara, hewan akan hidup.
   Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.
- Metode deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
Konsep dan simbol dalam penalaran
Penalaran juga merupakan aktivitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen.
Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis.
berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersama - sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian.
Ciri - Ciri Penalaran :
1. dilakukan dengan sadar
2. didasarkan atas sesuatu yang sudah diketahui
3. Sistematis
4. terarah, bertujuan
5. menghasilkan kesimpulan berupa pengetahuan, keputusan atau sikap yang baru
6. sadar tujuan
7. premis berupa pengalaman atau pengetahuan, bahkan teori yang telah diperoleh
8. pola pemikiran tertentu
9. sifat empiris rasional

Syarat-syarat kebenaran dalam penalaran :
Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika syarat - syarat dalam menalar dapat dipenuhi.
Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun  material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan - aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.

Kesimpulan
Jadi, maksud dari penalaran adalah untuk menemukan kebenaran. dan kebenaran dapat dicapai jika syarat - syarat dalam menalar dapat dipenuhi.
• Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
• Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan - aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.


Referensi
http://lintangkhemashinta.blogspot.com/2011/03/materi-1-penalaran-bahasa-indonesia.html

04/01/13

Analis dari kesalahan berbahasanya

Spread Wings of Love~
     Kita hadir karena cinta, dibesarkan dengan cinta tak bersyarat oleh orangtua. Sejak lahir pun kita sudah akrab denga cinta. Nggak usah menyoal pacar dulu nih. Liat deh itu adik-adik bayi. Mereka menangis saat lapar, saat popoknya basah, saat mereka membutuhkan sentuhan dan kehadiran ibunya, lalu pada saat mereka tersenyum dan tertawa, sangat indah. Indescribable. Kalau kita ngeliat bayi tertawa, kita pasti ikutan ketawa. itu karena tawa yang keluar dari jiwa-jiwa yang murni. Full of Love.
     Nggak bisa disalahin juga kok kalau kamu lagi jatuh cinta. Wuah banged kan rasanya. Kalau lagi happy, atau lagi kesel, perubahan mood-nya luar biasa. Namanya selalu aja kesebut kalau lagi ngobrol sama keluarga, sahabat dan teman-teman. Hehe. ini kadang ngeselin, lho. Kayak engga ada tema yang lain aja.
Padahal, keluarga, sahabat dan teman-teman itu justru yang selalu ada di dekat kita saat kondisi apapun. Kalau pacar ? Hmm. masa pacaran sih buat ajang promosi diri. biasanya yang manis-manis doang ya yang dipajang. Jangankan sama pacar deh, sama gebetan yang statusnya belum jelas aja kita berusaha kerap supaya tampilannya terlihat OK.
Demikianlah hasil cuplikan artikel tersebut diatas, dan inilah ada beberapa kesalahan dalam berbahasanya yang bertanda garis bawah ::
tak >> tidak
enggak >> tidak
menyoal >> soal
liat >> lihat
ngeliat >> melihat
banged >> sangat
mood >> perasaan
ngeselin >> kesel
kerap >> harus





02/01/13

Telaah kalimat efektif


(Wiyanto, 2004:48) Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menyampaikan pesan (informasi) secara singkat, lengkap, dan mudah diterima oleh pendengar. Yang dimaksud singkat adalah hemat dala penggunaan kata-kata. Hanya kata-kata yang diperlukan yang digunakan. Sebaliknya, Kata-kata yang mubadzir tidak perlu digunakan.Penggunaan kata-kata mubadzir berarti pemborosan. Hal itu tentu bertentangan dengan prinsip kalimat efektif yang hemat.
Meskipun hemat dalam penggunaan kata, Kalimat efektif tetap harus lengkap, Artinya kalimat itu harus disampaikan. Sedemikian lengkapnya sehingga kalimat efektif mampu menimbulkan pengaruh, meninggalkan kesan, atau menghasilkan akibat. Selanjutnya, kalimat efektif harus dapat dipahami pendengar dengan cara yanng mudah dan menarik. Selain itu, kalimat efektif harus mematuhi kaidah struktur bahasa dan mencerminkan cara berpikir yang masuk akal (logis).

Contoh kalimat efektif :
  • Subyek dan atau predikat kalimat eksplisit.
Contoh :             
- Tidak efektif  : Berhubungan itu mengemukakannya juga minat baca kaum remaja makin 
                       menurun.
- Efektif          : Sehubungan dengan itu, dikemukakannya juga minat baca kaum remaja menurun.
 
  • Subyek dan predikat kalimat hendaknya tidak terpisah terlalu jauh agar kesatuan gagasan terjamin.
Contoh :
- Tidak efektif :  
Pembangunan jelas menuju zaman keemasan yang baru, menghendaki pengembangan bakat-bakat pendukung kebudayaan bangsa disegala lapangan mulai dari hal–hal yang tampaknya kecil seperti cara mengatur rumah tangga, cara bergaul dan cara memperoleh hiburan sampai meningkatkan kemasalah–masalah besar seperti pembangunan kota, memproduksi pangan, menciptakan berbagai bentuk kesenian baru, pendeknya segala soal yang membina kebudayaan baru.
- Efektif         : 
Pembangunan jelas munuju zaman keemasan yang baru. Oleh karena itu, pembangunan menghendaki pengembangan bakat–bakat kebudayaan bangsa disegala lapangan, mulai dari hal hal yang nampaknya kecil sampai kemasalah–masalah besar.

  • Keterangan harus ditempatkan setepat–tepatnya dan seterang–terangnya dalam kalimat sehingga sama sekali tidak mengganggu pemahaman. Keterangan yang dimaksud disini mencakup atribut, opsisi, adverbial, dalam bahasa Inggris disebut modifer.
- Squinting modifiers ( keterangan menjuling )

Contoh :
- Tidak efektif      :  Tahun ini SPP mahasiswa baru saja dinaikkan.
- Efektif              :  SPP mahasiswa tahun ini baru saja dinaikkan.



Kata serapan pada Jurusan Sistem Informasi

Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa lain (bahasa daerah/bahasa luar negeri) yang kemudian ejaan, ucapan, dan tulisannya disesuaikan dengan penuturan masyarakat Indonesia untuk memperkaya kosa kata. Setiap masyarakat bahasa memiliki tentang cara yang digunakan untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan atau untuk menyebutkan atau mengacu ke benda-benda di sekitarnya. Hingga pada suatu titik waktu, kata-kata yang dihasilkan melalui kesepakatan masyarakat itu sendiri umumnya mencukupi keperluan itu, namun manakala terjadi hubungan dengan masyarakat bahasa lain, sangat mungkin muncul gagasan, konsep, atau barang baru yang datang dari luar budaya masyarakat itu. Dengan sendirinya juga diperlukan kata baru. Salah satu cara memenuhi keperluan itu yang sering dianggap lebih mudah adalah mengambil kata yang digunakan oleh masyarakat luar yang menjadi asal hal ihwal baru itu.
inilah contoh kata serapan pada jurusan Sistem Informasi :

Analisis kasus bagaimana upaya agar Bahasa Indonesia menjadi Tuan Rumah dinegara sendiri

KATA PENGANTAR

      Segala  puji  hanya  milik  Allah SWT.  Shalawat  dan  salam  selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW.  Berkat  limpahan dan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan  tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui upaya agar Bahasa Indonesia menjadi Tuan Rumah diNegara sendiri, yang saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita.
       Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Gunadarma. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu,  kepada  dosen pembimbing  saya  meminta  masukannya  demi  perbaikan  pembuatan  makalah  saya  di  masa  yang  akan  datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.


                                                                                                                                  Bekasi, 3 Januari 2013
                                                                                                                                  Penyusun


                                                                                                                                  Ani Ratnawati

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Bahasa sebagai salah satu ‘alat’ pemersatu bangsa, tak laik bila ditinggalkan begitu saja oleh sang ‘pemilik’ hakiki-nya. Bahasa sebagai penyambung antara rasa dan lidah seseorang untuk mendapatkan apa yang di inginkan oleh rasa itu sendiri.
Bahasa Indonesia sendiri mempunyai peranan yang sangat penting dalam menyatukan hak kewarganegaraan di samping hak kesukuan dari berbagai wilayah di Indonesia. Hak bahasa Indonesia di negara-nya tidak boleh digantikan maupun tergantikan oleh kepentingan apapun dan harus dipertanggung jawabkan kepada sang ‘Pencipta’ bahasa. Namun, lambat laun, bahasa Indonesia kita mulai tergerus oleh kepentingan individu maupun kelompok-kelompok tertentu yang sengaja menimbulkan ‘eksis’-nya untuk bisamenggantikan bahasa Indonesia itu sendiri dengan cara yang amat sangat halus. ‘Pemilik’ bahasa-nya pun ada sebagian yang merasa tapi bingung mengatasinya, adapula yang tak ingin merasa dengan sengaja mengikuti trend agar supaya tidak dibilang ketinggalan zaman, atau pula merasa tapi ‘suka-suka gue-lah’.
Begitu banyak faktor yang sudah komplek yang mempengaruhi eksistensi bahasa Indonesia untuk menjadi ‘tuan rumah’ di negara-nya sendiri. Terlihat dari generasi sekarang yang lebih memanjakan diri mereka dengan bahasa-bahasa gaul, lebay, alay, singakatan yang mengikuti aturan trendsetter mind zaman ini, yang kebanyakan dari mereka boleh dibilang tidak tahu asal-muasal-nya.

BAB II
PEMBAHASAN

Seiring dengan perkembangan waktu dan jaman, akhir – akhir ini perhatian dan minat generasi muda untuk berbahasa Indonesia mulai memudar. Para generasi muda justru berlomba – lomba mempelajari bahasa asing dan bahasa – bahasa gaul sehingga bahasa kita sendiri menempati urutan kesekian bagi generasi muda. Pihak swasta seperti hotel dan restoran juga lebih menonjolkan bahasa Inggris dibandingkan bahasa Indonesia, padahal sasaran mereka mayoritas orang Indonesia sendiri. Mendahulukan bahasa Inggris daripada bahasa Indonesia tidak hanya pada hotel dan restoran swasta saja bahkan jika kita menelepon instansi – instansi pemerintah, di kota – kota besar ternyata, yang akan menjawab pertama adalah rekaman kaset berbahasa Inggris. Tidak menutup kemungkinan seluruh konsulat – konsulat yang tersebar di dunia melakukan hal yang sama.
Memang saat ini dunia tengah disibukan dengan istilah baru dalam perkembangan sejarah umat manusia,Jaman Globalisasi. Menurut situs Wikipedia pengertian Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu Negara menjadi semakin sempit. Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas Negara Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasional sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.
Dari pengertian tersebut,perkembangan bahasa Indonesia juga seakan “dikebiri “oleh adanya Globalisasi masyarakat dan generasi penerus seakan tidak Percya Diri menggunakan bahasa negaranya sendiri,bahkan ada yang menganggap bahasa yang penting adalah bahasa Inggris adan Bahasa asing lainnya yang penting di jaman globalisasi ini.
Kenyataan ini sungguh ironis mengingat Ppara pendahulu Negara kita berjuang habis habisan untuk memperjuangkan bahasa persatuan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,entah hal apa yang menyebabkan banyak pemuda bangsa memilih untuk menggunakan bahasa Asing dan bahasa Gaul dalam setiap obrolan yang mereka lakukan sehari-hari.
Rasa minder menggunakan bahasa sendiri mungkin menjadi faktor merosotnya penggunaan bahasa Indonesia dan justru bangga dapat fasih mengucapkan kata – kata asing. Padahal usaha memasyarakatkan bahasa Indonesia telah dilakukan pada tahun 1970-an oleh Gubernur Jakarta Bapak Ali Sadikin yang menetapkan peraturan yang mengharuskan toko – toko menggunakan bahasa Indonesia dan sebenarnya hal itu telah terbukti efektif toko – toko yang semula memakai nama asing dan menggunakan bahasa asing langsung menukarnya dengan bahasa Indonesia. Akan tetapi sekarang banyak toko – toko yang kembali menggunakan bahasa asing karena tidak adanya teguran dari pihak pemerintah.
Fenomena penggunaan bahasa Indonesia juga terkesan hanya terjadi dilingkungan formal pemerintaah belaka,sedangkan di masyarakat penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar sudah jaramg atau mungkin telah tiada di kalangan pemuda terutama. Bahkan yang sangat ironis, banyak anak muda jaman sekarang yang merubah bahasa seenaknya sendiri dengan akronim dan bahasa bahasa yang tidak begitu dimengerti atau bahasa ”Alay” menurut istilah mereka.

BAB III
PENUTUP


     Maka solusi yang paling utama yang bisa ditawarkan adalah memberikan akses seluas-luasnya bagi anak usia dini hingga umur yang ditentukan nantinya, untuk mengenal dialek ibunya dalam hal bahasa daerah, maupun bahasa nasional, sebelum ia boleh mempelajari multi bahasa.
     Dengan maksud bahwa, walaupun orang tua tidak berdialek bahasa Indonesia atau bahasa daerah, sebagai konsekwensinya adalah ketika putra-putrinya bersekolah di Indonesia, dia harus mengenal dan mampu berbicara bahasa Indonesia. Atau sebaliknya, walaupun orang Indonesia namun menempuh pendidikan di sekolah bertaraf internasional maupun kelas internasional, ia harus tetap mendapatkan pelajaran akan bahasa ibunya yaitu bahasa Indonesia, juga diberikan kesempatan untuk berbicara dengan bahasa Indonesia disamping bahasa yang berlaku di tempat pendidikannya.
     Ini merupakan salah satu solusi perlindungan terhadap bahasa negara akan ancaman globalisasi dan pasar bebas yang menuntut setiap individu untuk mempunyai ketrampilan bahasa yang multi lingual.
Dan tentunya, harus juga dibantu oleh peraturan pemerintah yang mengikat ke seluruh pelosok negeri tanpa melihat ras orang tua, agama, budaya, dan lain lain.
Begitu pula dengan media yang mempunyai peranan penting dalam penggerusan bahasa Indonesia, maka sebaliknya, harus mampu mengembalikan dan memberi perlindungan sepenuhnya akan bahasa Indonesia, yang meliputi media penyiaran dari televisi dan radio, juga media cetak dari majalah dan koran. Aturan pun harus ditaati oleh media untuk bisa melangsungkan penyiarannya juga cetakannya.
   Dan yang harus selalu di ingat, pemerintah jangan pernah takut untuk menindak tegas pelanggaran-pelanggaran yang terkait dalam hal ini, tak pula khawatir akan ancaman investor yang ingin meninggalkan bila tidak sesuai dengan visi misi mereka. Karena dalam hal keberlangsungan hidup media juga pengawasan, masih banyak tangan-tangan Indonesia yang bisa menanganinya.
Ini semua kita langsungkan untuk menjaga eksistensi ‘diri kita’ yang dalam hal ini adalah bahasa negara, akan adanya efek komplek yang berkelanjutan .
Kalau bukan kita sendiri yang menjaga dan melestarikan bahasa Indonesia, siapa lagi? Who will save our languange?


REFERENSI

http://bahasa.kompasiana.com/2012/12/18/bahasaku-sayang-bahasaku-malang-512134.html
http://bahasa.kompasiana.com/2012/09/22/bahasa-indonesia-dan-kita-495490.html